Merdeka tentu bukanlah kata yang asing lagi kita
dengar, dengan kedaulatan yang diperjuangkan para pejuang dahulu. Namun ditengah kedaulatan Indonesia ini, ada
kalanya kita tidak menyadari bahwa sesunguhnya negara kita ini bagaikan sebuah
jasad yang ruhnya terus menerus digoda oleh kegelapan, dalam artian bahwa
negara kita ini bukan lagi mengalami penjajahan fisik, bukan lagi terjadi
pertumpahan darah, bukan lagi terdengar dentuman bom dimana-mana, namun pada saat
ini negara kita telah mengalami penjajahan moral. Untuk mendidik anak bangsa
menjadi anak yang bermoral dan berbudi luhur, pendidikan adalah tombak utama
cita-cita kita semua.
Kata
pendidikan berasal dari kata didik yang memiliki arti memelihara dan memberi
latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran, sedangkan arti kata moral
adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap,
akhlak, dan sebagainya. Maka dari itu secara garis besar pendidikan moral
memiliki arti memelihara ajaran tentang baik buruk yang diterima oleh
masyarakat umum.
Pada saat
ini kita sebagai pelajar mengalami penurunan moral yang cukup drastis, bahkan
tanpa kita sadari tingkah laku pelajar sekarang sudah dapat dikatakan sebagai
amoral atau orang yang tidak bermoral. Nah, pada dasarnya penjajahan moral
disini melibatkan sarana komunikasi dan tekhnologi antara lain : game online
yang membuat kita lupa waktu bahkan lupa diri, atau pula sosial media seperti
halnya facebook dan twitter.
Dalam hal
ini peran dunia pendidikan mulai terlihat, dimana para pelajar diajarkan
perilaku dan kebiasaan baik, juga pada saat ini kemendikbud mengajukan
pendidikan karakter untuk sekolah-sekolah di Indonesia. Untuk apa? Hal ini di
tujukan agar generasi muda bangsa tidak terjerumus kedalam kemerosotan moral.
Sebagai contoh, ketika seorang pelajar terlambat datang ke sekolah, apakah
gurunya akan membiarkannya? Tentu hal itu tidak akan terjadi, lain halnya
dengan Masa Orientasi Sekolah atau yang sering disebut MOS yang saat ini telah
diganti dengan MPLS atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah yang tidak lagi
menggunakan kekerasan serta hal yang neko-neko.
Pada
dasarnya kita sebagai generasi penerus bangsa sudah seharusnya memiliki
moralitas yang tinggi sebagai seorang warga Negara yang baik bukan? Beberapa
pemuda-pemudi Indonesia telah berhasil mengharumkan nama Indonesia karena
prestasinya. Beberapa contohnya yakni :
1.
Bayu
Santoso
seorang mahasiswa
biasa yang mengenyam pendidikan di ISI Jogja jurusan desain komunikasi visual
yang memenangkan lomba desain cover album
sebuah band ternama asal California yakni Maroon 5.
2.
Andre
Surya
Seorang
animator film Transformer 3D yang sebagian besar keterampilannya didapat secara
Otodidak, beliau pernah mengenyam pendidikan di Untar jurusan desain komunikasi
visual.
Dan
masih banyak lagi, ternyata pemuda Indonesia sangat berbakat bukan? Dibalik
kesuksesan mereka, sudah dipastikan bahwa mereka didasari oleh moralitas yang
tinggi.
Oleh
karena itu, ada baiknya jika kita terus memperbaiki sikap kita dalam bertutur
maupun dalam berkelakuan karena Indonesia adalah negeri yang terkenal sebagai
negeri yang ramah, disisi lain kemerdekaan Indonesia ini jangan sampai kita
sia-siakan, mengapa? Karena menyia-nyiakan kemerdekaan Indonesia sama saja kita
menyia-nyiakan perjuangan para pahlawan yang telah rela mengorbankan waktu,
pikiran, serta tenaga untuk negara tercinta kita Indonesia. Mari jadikan
Indonesia sebagai negara yang merdeka dan bermoral tinggi!! Dirgahayu Indonesia ke 71!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar